Sabtu, 21 Juni 2014

MK Diminta Batalkan Hasil Pemilukada Lanny Jaya



Senin, 19 September 2011 19:10 wib | TB Ardi Januar - Okezone
 JAKARTA - Mahkamah Konstitusi (MK) diminta mencabut keputusan hasil Pemilukada di Kabupaten Lanny Jaya, Papua. Sebab, dalam pesta demokrasi tersebut diduga terjadi tindak kecurangan oleh KPUD setempat.
 “Ini jelas tindakan yang melanggar hukum dan aturan UU Pemilu. Agar semua pihak menolak penetapan bupati dan wakil bupati disebabkan cacat hukum sehingga harus ditunda pelantikannya,” ujar Kores Tambunan, Koordinator Tim Kuasa Hukum Pasangan nomor urut 3 Briyur Wenda dan Solayen Murib Tabuni dalam rilisnya, Senin (19/9/2011).
 Menurut Kores, kliennya meminta KPUD membatalkan segala keputusan hasil pemilu karena dituding secara sengaja melakukan pelanggaran dalam Pemilukada di Kabupaten Lanni Jaya.‎
 “KPUD merancang menghilangkan suara klien kami sebanyak 6.287 suara dari 12.000 yang sah, sehingga yang ada hanya 5.713 suara di Distrik Prime, Distrik Poga, Distrik Kwiyawage, Distrik Melagaineri, Distrik Gamelia,” tandas dia.
 Dia menjelaskan, pelaksanaan Pemilukada Kabupaten Lanny Jaya dilaksanakan pada 29 Juli 2011. Dimana para calon terdiri dari enam pasangan, dan dari enam calon pasangan tersebut yang memperoleh suara terbanyak ditetapkan oleh pleno tingkat Panitia Pemilihan Daerah (PPD) pasangan nomor tiga dengan jumlah suara 12.000 suara.‎
 “Ini jelas melanggar hak dan kedaulatan rakyat Lanny Jaya. KPUD tidak menjalankan tugasnya sesuai amanat,” pungkasnya.

Kalah Pilkada, 3 Pasangan Gugat KPUD Lanny Jaya
Rabu, 10 Agustus 2011 , 14:21:00 Kalah Pilkada, 3 Pasangan Gugat KPUD Lanny Jaya
JAKARTA - Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar sidang sengketa pemilukada kabupaten Lanny Jaya, Papua yang diajukan tiga pasangan calon masing-masing Briur Wenda-Solayen Murib Tabuni, Nius Kogoya-Terry Wanena, Wiklif Wakerwa-Adolof Kogoya, Rabu (10/8).
 Para penggugat meminta MK membatalkan hasil rekapitulasi penghitungan suara yang menetapkan Befa Yigibalon-Betus Kogoya sebagai pasangan bupati dan wakil bupati terpilih sesuai keputusan KPUD Lanny Jaya karena dinilai cacat hukum.
 "Keputusanya cacat demi hukum karena telah terjadi kesalahan hasil penghitungan suara karena  pelanggaran sistematis, terstruktur, masif yang mempengaruhi hasil penghitungan suara," kata kuasa hukum pasangan Nius Kogoya-Terry Wanena, Patra M Zein.
 Menurut Patra, kesalahan yang dilakukan pihak KPUD Lanny Jaya karena telah melakukan dua kali rapat pleno hasil rekapitulasi penghitungan suara yakni, tanggal 9 dan 29 Juli 2011. Bahkan, dalam rapat pleno pertama tidak dihadiri oleh Ketua KPUD Lanny Jaya yang   ditahan polisi karena terlibat kasus korupsi Rp 12 miliar. "Sementara KPU Provinsi tidak pernah menerbitkan surat keputusan baru  penetapan ketua KPUD Lanny Jaya," jelasnya.
 Lalu kata Patra, KPU rapat Pleno lagi tanggal 29 Juli, tapi dalam rapat itu tidak dilakukan rekapitulasi karena mengacu hasil Pleno tanggak 9 Juli 2011.  "Jadi gak ada rekapitulasi pada tanggal 29, padahal eturanya sebelum penetapan harus ada rekapitulasi," ujarnya.
 Selain itu kata Patra, pelanggaran sistematis yang dilakukan KPUD Lanny Jaya dengan tidak melakukan sosialisasi pemilukada, tidak mengumumkan Daftar Pemilih Tetap (DPT), dan tidak memberikan salinan berita acara hasil penghitungan suara kepada masing-masing pasangan calon.
 "Pelanggaran terstruktur, termohon (KPUD Lanny Jaya) bersama kepala desa mendukung pasangann nomor 2 (Befa Yigibalon-Betus Kogoya) serta keterlibatan petugas KPPS mengarahkan masyarakat memilih pasangan tersebut," kata Patra lagi.
 Selain itu, untuk pelanggaran bersifat masif dan diskriminatif kata Patra, terdapat anak dibawah umur diberikan hak suara oleh KPUD Lanny Jaya serta tidak disediakanya bilik pencoblosan suara. "Di TPS tidak pernah dibangun bilik suara," tandas Patra.(kyd/jpnn)

DIAZ GUJANGGE DPR RI Asal Papua Sedang nongkrong di cafe Jalan Jaksa, anggota DPR dikeroyok

MERDEKA.COM. Anggota DPR Diaz Gwijangge babak belur dikeroyok sejumlah orang usai bersantai di Cafe Alis Bar di Jl Jaksa, Menteng, Jakarta Pusat, dini hari tadi. Diaz dituduh enggak bayar minuman.

"Kejadian jam empat pagi tadi, dia dituduh enggak bayar," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Heru Pranoto saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (21/6).

Menurut Heru, usai minum dengan temannya tiba-tiba Diaz dihampiri sejumlah orang tidak dikenal. Sempat terjadi cekcok sebelum bogem mentah mendarat di sekujur tubuh dan wajahnya.

"Pemukulan dilakukan lebih dari satu orang," katanya.

Mengenai identitas pelaku, kata Heru, polisi sudah memintai keterangan sejumlah saksi dan korban. Untuk motif peristiwa ini polisi masih melakukan pendalaman.

"Pelaku masih kita buru. Korban melapor ke Polda Metro Jaya, pagi tadi," tandasnya.

Calon Presiden 2014 Ginandjar: Jokowi-JK Kombinasi Tepat Pemimpin Indonesia Mendatang


Sabtu, 21 Juni 2014 19:22 WIB
Ginandjar: Jokowi-JK Kombinasi Tepat Pemimpin Indonesia Mendatang
Warta Kota/henry lopulalan
Aktivis Greenpeace mengenakan kostum Raung (harimau) dan Umba (lumba-lumba) ketika mendatangi rumah Tim Kampanye Nasional Jokowi-JK, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (19/6). Aksi aktivis Greenpeace mendesak dua calon presiden untuk meyampaikan komitmen yang lebih kuat dalam perlindungan dan penyelamatan lingkungan dalam debat capres mengenai pangan, energi dan lingkungan pada 5 Juli 2014. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Ketua Pembina Paguyuban Pasundan Ginandjar Kartasasmita mengatakan pasangan, Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) merupakan kombinasi tepat pemimpin Indonesia mendatang. 

"Pak Jokowi dan Pak JK pasangan yang klop. Pak Jokowi pernah memimpin Solo, dan Pak JK mantan pemimpin nasional karena pernah menjabat Wakil Presiden RI," ujar Ginandjar di Bandung, Sabtu, (21/6/2014).

Politisi senior Partai Golkar ini meyakini, apabila pasangan calon presiden dan calon wakil presiden urut dua ini menang dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014, mampu memecahkan semua permasalahan.

"Semua permasalahan akan ditemukan solusinya. Soal seluk beluk di daerah, seperti TPID, Jokowi paham. Dia juga paham kesejahteraan daerah. Masalah nasional Pak JK punya pengalaman. Jadi tepat," ujar Ginandjar.

Mantan Menko perekonomian ini juga mengatakan, selain memiliki pengalaman, sosok yang dimiliki kedua pasangan yang diusung PDI Perjuangan, NasDem, PKN, Hanura, dan PKP Indonesia, tepat menghadapi rumitnya  permasalahan bangsa.

"Selain memiliki pengalaman, juga pemimpin yang amanah dan jujur," sambung Ginandjar.

Ginandjar: Jokowi-JK Kombinasi Tepat Pemimpin Indonesia Mendatang


Sabtu, 21 Juni 2014 19:22 WIB
Ginandjar: Jokowi-JK Kombinasi Tepat Pemimpin Indonesia Mendatang
Warta Kota/henry lopulalan
Aktivis Greenpeace mengenakan kostum Raung (harimau) dan Umba (lumba-lumba) ketika mendatangi rumah Tim Kampanye Nasional Jokowi-JK, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (19/6). Aksi aktivis Greenpeace mendesak dua calon presiden untuk meyampaikan komitmen yang lebih kuat dalam perlindungan dan penyelamatan lingkungan dalam debat capres mengenai pangan, energi dan lingkungan pada 5 Juli 2014. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Ketua Pembina Paguyuban Pasundan Ginandjar Kartasasmita mengatakan pasangan, Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) merupakan kombinasi tepat pemimpin Indonesia mendatang. 

"Pak Jokowi dan Pak JK pasangan yang klop. Pak Jokowi pernah memimpin Solo, dan Pak JK mantan pemimpin nasional karena pernah menjabat Wakil Presiden RI," ujar Ginandjar di Bandung, Sabtu, (21/6/2014).

Politisi senior Partai Golkar ini meyakini, apabila pasangan calon presiden dan calon wakil presiden urut dua ini menang dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014, mampu memecahkan semua permasalahan.

"Semua permasalahan akan ditemukan solusinya. Soal seluk beluk di daerah, seperti TPID, Jokowi paham. Dia juga paham kesejahteraan daerah. Masalah nasional Pak JK punya pengalaman. Jadi tepat," ujar Ginandjar.

Mantan Menko perekonomian ini juga mengatakan, selain memiliki pengalaman, sosok yang dimiliki kedua pasangan yang diusung PDI Perjuangan, NasDem, PKN, Hanura, dan PKP Indonesia, tepat menghadapi rumitnya  permasalahan bangsa.

"Selain memiliki pengalaman, juga pemimpin yang amanah dan jujur," sambung Ginandjar.

Kata JK, 9 Juli Kado Spesial Ulang Tahun Jokowi Sabtu, 21 Juni 2014 12:23 WIB


Kata JK, 9 Juli Kado Spesial Ulang Tahun Jokowi

metrotvnews.com/metrotvnews.com
Calon Presiden nomor urut dua, Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam Dialog Kadin Capres-cawapres 2014 yang diadakan Kadin Indonesia di Djakarta Theatre, Jakarta , Jumat (20/6/2014). (metrotvnews.com) 
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Hari ini calon presiden Joko Widodo berulang tahun. Calon wakil presiden Jusuf Kalla mengaku belum mengucapkan selamat ulang tahun kepada Joko Widodo. JK mengaku baru mengetahui Jokowi berulang tahun pada hari ini.
"Nanti saya ucapkan, nanti malam kan nanti saya ketemu Pak Jokowi. Tanggal 21 kan sampai nanti malam," ucap JK kepada wartawan usai pertemuan dengan paguyuban pasundan di Bandung, Sabtu (21/6/2014).
Saat ditanya apa kado yang dipersiapkan JK untuk Jokowi, JK tertawa. "Nanti kadonya 9 Juli, itu kado spesialnya," ucap dia.
Jokowi hari ini genap berusia 53 tahun. Dia mengatakan tidak akan menggelar perayaan ulang tahun meski kebetulan berbarengan waktunya dengan kesibukan berkampanye

Calon Presiden 2014 Perbedaan Blusukan Jokowi dan Prabowo Sabtu, 21 Juni 2014 12:50 WIB


Blusukan Jokowi-Prabowo

detius yoman
Perbedaan Blusukan Jokowi dan Prabowo
Muhammad Zulfikar/Tribun Jakarta
Prabowo Subianto di Pasar Tanah Abang KCP.COM, JAKARTA - Ada perbedaan antara gaya blusukan calon presiden Prabowo Subianto dengan Joko Widodo di pasar. Prabowo tidak betah berlama-lama, sementara Jokowi sudah biasa.
"Sangat terlihat perbedaan antara yang tidak biasa dan yang biasa ke pasar," kata Direktur Eksekutif Populi Center Nico Harjanto di Jakarta, Sabtu (21/6/2014) siang.
Nico menyadari pihak Prabowo banyak mengklaim bahwa blusukan yang dilakukan oleh Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu sudah sering dilakukan sejak dulu. Namun, menurutnya, ketidakbiasaan Prabowo blusukan sangat terlihat dari cara kunjungannya ke pasar yang terkesan terburu-buru.
"Kemarin di Tanah Abang tiba-tiba dia kabur karena tidak biasa di kerumunan, meninggalkan warga dengan mengunakan ojek. Tidak sempat mampir dan beli apa-apa lagi. Mungkin dia tidak biasa dengan kerumunan dan takut terancam lama-lama berada di sana," tuturnya.
Hal berbeda, menurut Nico, ditunjukkan oleh capres pesaing Prabowo, Joko Widodo. Menurutnya, blusukan sudah menjadi kebiasaan Gubernur DKI Jakarta non-aktif itu sehingga dia betah lama-lama melakukannya.
Nico pun menilai Prabowo telah melakukan upaya pencitraan dengan melakukan blusukan ke pasar tradisional tersebut. Sebab, Prabowo baru terlihat melakukan blusukan ke pasar menjelang Pemilihan Presiden 2014 pada 9 Juli mendatang.
"Saya kira hal-hal yang sifatnya tidak umum untuk dilakukan ya pencitraan. Karena kan sebelumnya jarang sekali dia ada agenda turun pasar-pasar seperti itu," ujarnya.

Mantan Prajurit Kopassus Tuntut Wiranto Copot Wing Kopassus

Calon Presiden 2014 Sabtu, 21 Juni 2014 16:43 WIB
Mantan Prajurit Kopassus Tuntut Wiranto Copot Wing Kopassus
Tribunnews.com, Eri Komar Sinaga
Mantan Dantim 1 Kompi 13 Grup I Kopassus, Serang, Kolonel (Purn) Ruby, memperlihatkan wing Kopassus. Ia menuntut mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Wiranto mencopot wing komando Kopassus karena mencoba mengadu domba dan memecah belah akar rumput, di Jakarta, Sabtu (21/6/2014). Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga

KCP.COM, JAKARTA - Puluhan mantan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) menunjukkan amarahnya. Lantaran melihat sikap bekas Panglima TNI Jenderal (Purn) Wiranto yang beberapa waktu lalu, menyebut inisiator penculikan aktivis pada 1997-1998 adalah Prabowo Subianto.

"Kami mendesak Wiranto melepas wing komando Kopassus. Wirantotak pantas pakai itu. Kalau bicaranya tak memberi contoh, itu (wing) harus dicopot. Dia tak pantas dapatkan wing komando," ujar Kolonel (Purn) Ruby kepada wartawan di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (21/6/2014).

Ruby tidak sendiri. Bersama puluhan mantan prajurit Kopassus hari ini menyatakan sikap dan memberikan dukungan kepada Prabowo dan Hatta menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2014-2019.

Kemarahan Ruby bukan sebatas omongan. Ia menegaskan jikaWiranto tak mencabut pernyataannya dan tetap mengemukakan hal sama ke publik, mantan prajurit Kopasus itu akan mencari dan meminta pertanggungjawaban mantan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan tersebut.

"Kalau dia terus memberikan pernyataan kita akan cari dia. Dimana dia berada, kita akan cari. Kita akan membawanya dan berbicara di media massa. Kalau dia diam kami akan diam," tegas mantan Komandan Tim Kompi 13 Grup 1 Serang itu.

Ruby mengatakan sikap yang akan mereka tempuh sebagai peringatan agar Wiranto tidak arogan, dengan memecah belah dan mengadu domba. "Karena kami ini akar rumput, akan panas jika diadu domba seperti ini," sambungnya.

Dalam pernyatannya, Ruby balik menghujat. Ia menegaskan bahwa yang bertanggung jawab dalam penculikan aktivis medio 1997-1998 adalah Kepala Staf TNI Angkatan Darat dan Panglima TNI.

Nasional Pemilu 2014 Regional Internasional Jakarta Super Ball Seleb Bisnis Lifestyle Images Lainnya Tribunnews.com » Regional » Jawa & Bali Calon Presiden 2014 Hakim Yakin Ini Kerusakan Surat Suara di Pemalang Ini Tak Sengaja Sabtu, 21 Juni 2014 14:54 WIB

Hakim Yakin Ini Kerusakan Surat Suara di Pemalang Ini Tak SengajaLaporan Wartawan Tribun Jateng, YS Adi Nugroho

TRIBUNNEWS.COM, PEMALANG - Kertas suara Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014 untuk Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, banyak ditemukan telah rusak.

Kerusakan tersebut, terdapat pada gambar pasangan Capres dan Cawapres nomor urut satu, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Gambar mereka, tampak bolong sudah tercoblos.

Ketua KPU Kabupaten Pemalang Abdul Hakim menjelaskan, kerusakan tersebut ditemukan saat pegawainya melakukan pelipatan kertas suara, Sabtu (21/6) hari ini. 

"Dalam satu jam pertama pelipatan, ditemukan 10 buah surat suara yang rusak. Kerusakannya adalah, gambar pasangan pilpres nomor urut satu telah berlubang. Bahkan, beberapa di antaranya ditemukan bak dicoblos," tutur  Abdul Hakim.

Ia menuturkan, sampai pukul 11.00 WIB tadi, jumlah surat suara yang tampak sudah tercoblos tersebut berjumlah 46 lembar.

Abdul menerangkan, pelipatan suara dilakukan selama dua hari, Sabtu (21/6) dan Minggu (22/6). "Dalam dua hari diperkirakan sudah selesai. Pelipatan mulai pukul 08.00 hingga 16.00," jelasnya.

Calon Presiden 2014 Purnawirawan Kopassus Bikin Perhitungan atas Ucapan Wiranto


Purnawirawan Kopassus Bikin Perhitungan atas Ucapan WirantoLaporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga

KCP.COM, JAKARTA - Pernyataan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Wiranto bahwa Prabowo Subianto inisiator penculikan aktivis medio 1997-1998 berbuntut panjang. Perwakilan mantan prajurit Kopassus sangat menyesalkan sikap yang ditunjukkan Wiranto beberapa waktu lalu.

Setidaknya ada puluhan mantan pasukan elite TNI AD tersebut menilai Wiranto tidak pantas mengucapkan penculikan aktivis dibebankan kepada Prabowo yang saat itu menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus. Bagi mereka, tuduhan Wiranto salah besar.

"Tak pantas sebagai mantan seorang pimpinan berbicara seperti itu. Itu namanya memecah belah dan mengadu domba. Ucapan itu karena Wiranto telah disuap uang asing," ujar Kolonel TNI (Purn) Ruby usai pernyataan sikap dan orasi mantan Kopassus mendukung Prabowo Presiden RI 2014-2019 di Jakarta, Sabtu (21/6/2014).

Menurut Ruby, apapun yang terjadi di TNI yang bertanggung jawab adalah pimpinan, dalam hal ini Kepala Staf TNI AD dan Panglima TNI saat itu. Oleh karena itu, Ruby menilai ucapan Wiranto tersebut sangat melukai mereka karena Wiranto tidak menunjukkan jiwa korsa satuan.

"Sebetulnya kejadian seperti itu yang bertanggung jawab pimpinan. KSAD yang bertanggung jawab. Seharusnya dengan tegas Pak Wiranto menjawab 'Yang perintahkan Prabowo itu saya.' Tapi karena dia cemen, ingin menutupi kesalahannya. Maka Prabowo disalah-salahkan," tegas Ruby.

Saking marahnya para purnawirawan, mereka meminta Wiranto melepaskan wing komando Kopassus. Lagi pula, kata dia, Wiranto sebagai panglima TNI saat itu mendapatkan wing Kopassus hanya dengan disematkan.

Mantan Dantim 1 Kompi 13 Grup I Kopassus Serang ini mengultimatum Wiranto, jika masih saja meneruskan pernyataan hal yang sama terkait Prabowo ke publik, para purnawirawan jebolan Kopassus tidak takut mengangkat senjata dan mencari keberadaan Wiranto.

"Ketika beliau dinas, katanya jiwa korsa. Bohong semua. Saya sangat prihatin, sangat menyesal. Saya melihat seperti itu tidak pantas. Saya dididik beliau-beliau. Pertama jiwa korsa, jiwa persatuan harus selalu bersatu. Namun beberapa jenderal sudah terbaca akan memecah belah bangsa ini. Beliau-beliau harus bertanggung jawab," sahut lainnya.
Sampai berita ini diturunkan, Tribunnews.com masih menunggu konfirmasi dari Wiranto, yang juga Ketua Umum DPP Partai Hanura

Tiba di Tanah Air, SBY Tertegun Ditinggal Para Menterinya


Tiba di Tanah Air, SBY Tertegun Ditinggal Para Menterinya
abror/presidenri.go.id
Presiden SBY dan Ibu Ani bertolak ke Fiji dari Bandara Halim PK, Jakarta, dengan dilepas para Kepala Staf Angkatan TNI, Kapolri, dan Panglima TNI, Selasa (17/6) pagi. 
 Jumat, 20 Juni 2014 19:02 WIB
KCP, JAKARTA -  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tampak berdiri diam saat keluar dari Gedung Sasana Manggala, Bandara Halim Perdanakusuma, di Jakarta, Jumat (20/6/2014) sore, setelah melakukan perjalanan ke Republik Fiji. 

Selama lima menit, Presiden tampak terlihat tertegun sambil menatap jauh ke depan.

Presiden SBY terlihat memperhatikan aksi para menterinya yang sudah terlebih dulu keluar dari gedung, seperti Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo.

Memang peristiwa ini tak seperti tradisi biasanya dalam menyambut Presiden yang pulang dari luar negeri.
Biasanya, para menteri akan berjajar rapi di belakang Presiden dan Ibu Negara Ani Yudhoyono untuk mengantarkan mereka pulang.
Biasanya, setelah keluar gedung, SBY dan Ani langsung memasuki mobil dinas.

Para menteri pun baru meninggalkan lokasi selepas iring-iringan rombongan Presiden meninggalkan bandara. Namun kalclosei ini, sejumlah menteri memutuskan untuk lebih dulu pulang.

Karena para menteri bergerak ke mobil dinas masing-masing, puluhan wartawan yang sudah menunggu kedatangan Presiden akhirnya berhamburan mengejar mereka untuk wawancara. Hanya ada lima wartawan yang setia menunggu Presiden di halaman gedung.

Adapun anggota kabinet yang tetap bertahan adalah Kapolri Jenderal Pol Sutarman, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Menteri Keuangan Chatib Basri, dan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. PresidenSBY pun hanya tertegun, dan langsung bergerak masuk ke dalam mobil dinasnya yang berpelat nomor RI 1.

SBY berkunjung ke Republik Fiji sejak tanggal 17 Juni lalu untuk melakukan kunjungan kenegaraan dan pertemuan bilateral. SBYbertemu dengan Presiden Republik Fiji Ratu Epeli Nailatikau dan Perdana Menteri Republik Fiji Voreqe Josaia Bainimarama. Presiden Yudhoyono juga diundang sebagai chief guest (tamu utama) pada KTT ke-2 The Pacific Islands Development Forum, tempat Fiji menjadi tuan rumahnya.

BASMI KORUPTOR PAPUA, TAK PERLU HILANGKAN SATU GENERASI PAPUA



KONPAK ”lebih baik mencegah dari pada mengobati” tidak hanya berlaku di dunia medis. Jargon itu juga berlaku dalam pemberantasan korupsi. Tidak mungkin menghadapi kasus korupsi yang sudah sedemikian banyak, Komisi Pemberantasan Korupsi tak mengedepankan upaya pencegahan dengan pendekatan baru.
”Sosialisasi lewat seminar, pasang poster, dan jargon anti korupsi sudah terasa membosankan bagi masyarakat. Kami mencoba media baru, lewat film. Bukan film yang menceritakan tentang kasus besar, melainkan yang mengetuk kesadaran masyarakat. Kami berharap masyarakat terinspirasi dan mengubah pola pikir dan perilakunya untuk menghindari korupsi dalam kehidupan sehari-hari,”
Sebagai negara kaya yang ditandai sebagai pengekspor 20 persen gas alam dunia, penghasil emas nomor delapan dunia, penghasil cengkeh nomor satu dunia, pendapatan per kapita Indonesia hanya 4.205 dollar Amerika Serikat. Pendapatan itu di bawah Botswana sekitar 13.000 dolar AS. Pada Februari 2012, utang Indonesia Rp 1.844,96 triliun yang berarti setiap warga Indonesia mewarisi utang Rp 7,096 juta. ”Ini semua karena korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN),” kata Indraza.
Indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia nomor 100 dengan nilai 3,0 dari skala 10 di antara 183 negara. Ini pun dinilai baru dari aspek pelayanan publik. Lagi-lagi, kata Communication Officer Transparency International Indonesia (TII) Dwipoto Kusumo, penyebabnya adalah KKN.
Sebelumnya, seusai pemutaran Kita Vs Korupsi di Studio Film XXI Solo Square, Sekretaris Jenderal TII Teten Masduki mengatakan, dengan menggunakan pendekatan budaya pop berupa film, diharapkan internalisasi nilai-nilai kejujuran dan integritas dapat lebih cepat terjadi. Film yang menelan biaya produksi Rp 1,2 miliar itu akan diedarkan versi cakram padatnya pada Juli mendatang.
Menurut Indraza, tidak perlu menghilangkan satu generasi untuk membasmi korupsi. Cukup membekali generasi muda dengan nilai moral yang luhur. Harapannya ketika tiba gilirannya memegang kendali negeri, mereka akan mengaplikasikannya dengan nilai-nilai integritas dan kejujuran yang telah tertanam.