Sabtu, 21 Juni 2014

Mantan Prajurit Kopassus Tuntut Wiranto Copot Wing Kopassus

Calon Presiden 2014 Sabtu, 21 Juni 2014 16:43 WIB
Mantan Prajurit Kopassus Tuntut Wiranto Copot Wing Kopassus
Tribunnews.com, Eri Komar Sinaga
Mantan Dantim 1 Kompi 13 Grup I Kopassus, Serang, Kolonel (Purn) Ruby, memperlihatkan wing Kopassus. Ia menuntut mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Wiranto mencopot wing komando Kopassus karena mencoba mengadu domba dan memecah belah akar rumput, di Jakarta, Sabtu (21/6/2014). Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga

KCP.COM, JAKARTA - Puluhan mantan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) menunjukkan amarahnya. Lantaran melihat sikap bekas Panglima TNI Jenderal (Purn) Wiranto yang beberapa waktu lalu, menyebut inisiator penculikan aktivis pada 1997-1998 adalah Prabowo Subianto.

"Kami mendesak Wiranto melepas wing komando Kopassus. Wirantotak pantas pakai itu. Kalau bicaranya tak memberi contoh, itu (wing) harus dicopot. Dia tak pantas dapatkan wing komando," ujar Kolonel (Purn) Ruby kepada wartawan di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (21/6/2014).

Ruby tidak sendiri. Bersama puluhan mantan prajurit Kopassus hari ini menyatakan sikap dan memberikan dukungan kepada Prabowo dan Hatta menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2014-2019.

Kemarahan Ruby bukan sebatas omongan. Ia menegaskan jikaWiranto tak mencabut pernyataannya dan tetap mengemukakan hal sama ke publik, mantan prajurit Kopasus itu akan mencari dan meminta pertanggungjawaban mantan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan tersebut.

"Kalau dia terus memberikan pernyataan kita akan cari dia. Dimana dia berada, kita akan cari. Kita akan membawanya dan berbicara di media massa. Kalau dia diam kami akan diam," tegas mantan Komandan Tim Kompi 13 Grup 1 Serang itu.

Ruby mengatakan sikap yang akan mereka tempuh sebagai peringatan agar Wiranto tidak arogan, dengan memecah belah dan mengadu domba. "Karena kami ini akar rumput, akan panas jika diadu domba seperti ini," sambungnya.

Dalam pernyatannya, Ruby balik menghujat. Ia menegaskan bahwa yang bertanggung jawab dalam penculikan aktivis medio 1997-1998 adalah Kepala Staf TNI Angkatan Darat dan Panglima TNI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar